Rutinan Ahad PON

Tahlil dan Kajian Rutin Kitab Risalah Aswaja, Kitab Karya Mbah Hasyim ASy'ari

Berkah Ramadlan Bersama GP Ansor

Kegiatan Sosial yang akan dilaksanakan oleh PAC GP Ansor Bantarkawung seperti Santunan Fakir Miskin, Yatim piatu dan berbagi Takjil di Bulan Ramadhan.

Bakti Negeri dalam Satgas Covid 19

Kegiatan Satgas Covid 19 yang dilaksanakan Muspika melibatkan ormas-ormas termasuk Sahabat Banser.

Tuesday, 28 April 2020

Donatur Banser Peduli - Sementara

Selamat Menjalankan ibadah Ramadlan, Semoga senantiasa diberi kemudahan & Keberkahan

Kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Sahabat/i untuk menjadi Donatur dalam Kegiatan Berbagi Sembako & Takjil Buka Puasa bersama Banser Peduli, tanggal 16-17 Mei 2020. Donasi bisa uang, sarimi, telur atau beras. Target 500 Paket sembako

Alhamdulillah, yang sdh ikrar, Sbb:
1. Ali Yasin 100
2. K.Isro M 50
3. Adi Aoladi 50
4. Muhyidin 100rbu
5. jimly 100 rbu
6. muhlisin 200 rb
7. Pa Jen 50
8. Joharudin BJS 100
9. Pa Dahyono Siap
10. Didik ms 50
11. Riyan Tanjung 100
12. Abah Amin SIAP.
13. Kang Dede Komarudin bby 50
14. Toko Azmi cikuning 100 + Sarimi 2 Dus
15. A. Faizin Siap
16. Yulika Cell 100
17. Pa Abdul Makin 100
18. Hasan Cogreg 50
19. Angga 50
20. Kang Aep 50 be hela
21. NU Tulen PRS 50
22. H. Maktal 100
23. Pa Hartoyo 100
24. Pa Aenuri Siap
25. Pa Agus P Ppt PBT 100
26. Pa Faozi Sawangan 100
27. Bu Tuminah 50
28. Kyai Afifudin 100
29. Fahmi Balapulang 100
30. Ibu Tursiyati 200
31. Abdillah 50
32. S. Ardi Rahman 300
33. Uli Nisa Muhiban 100
34. Surdi 50
35. Mas Izzu 100
36. Mang Imron 100
37. H. Lukman 200
38  Marlinda 200
39 Ndan Aweng 100
40.

Mudah2an semuanya diberi Kemudahan & Keberkahan, Aamiin

Monggo dilanjut....

Penjemputan Ikrar mulai tanggal 4 Mei,

Cp :
Didi HS 0838-3715-8108
Pasa 0838-6597-1728
Ali Yasin 083105116868

Bit.ly/ansorbantarkawung

Friday, 24 April 2020

Menjaga nyawa lebih diutamakan dari pada menjaga agama


Ulama sedunia ini sepakat bahwa shalat Jumat yang menjadi sumber penyebaran dan penularan wabah harus ditiadakan dan dilburkan sementara waktu. Meskipun aslinya shalat Jumat itu hukumnya fardhu 'ain bagi laki-laki mukmin, aqil, baligh, muqim, dan sehat. Namun karena sudah dipastikan bahwa berkumpulnya kita dalam shalat Jumat itulah yang menjadi sumber penyebaran, maka kepentingan agama dalam hal ini dikalahkan dengan kepentingan menjaga nyawa manusia.

Kaidahnya perlu diluruskan ulang agar tidak terbalik, menjadi :
حفظ النفس مقدم من حفظ الدين
Menjaga nyawa lebih diutamakan dari pada menjaga agama.

Namun sebenarnya tanpa sadar kita semua tahu bahwa dalam banyak kasus, syariat Islam memang demikian, tidak mendahulukan kepentingan agama atau kepentingan Allah. Sebaliknya justru malah mendahulukan kepentingan manusia.
Mengapa demikian? Dan bagaimana hal itu terjadi?
Berikut ini saya sampaikan beberapa contoh kasus yang sudah terbukti dan kita sepakati semua.
1. Keringanan Boleh Mengaku Kafir
Ketika Amr bin Yasir dipaksa mengucapkan kata-kata kufur dengan ancaman mau dibunuh, maka Allah SWT memberikan keringanan. Tidak mengapa mengaku telah murtad dan kafir, asalkan di dalam hatinya masih beriman.
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ وَلَٰكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (QS. An-Nahl : 106)
2. Boleh Makan Yang Haram
Bangkai itu najis dan haram dimakan, namun ketika dalam keadaan darurat dan taruhannya adalah nyawa, Allah SWT justru mengizinkan kita makan yang sebenarnya haram.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah : 173)
3. Boleh Tidak Puasa
Orang sakit dan dalam perjalanan serta orang yang tidak mampu berpuasa, maka Allah SWT izinkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan, dengan masing-masing konsekuensinya.
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.  (QS. Al-Baqarah : 184)
4. Shalat Boleh Dijamak, Qashar, Sambil Duduk bahkan Berbaring
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُواْ مِنَ الصَّلاَةِ
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar shalat.(QS. An-Nisa : 110)
صَل قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبِكَ
Dari Imran bin Hushain berkata,”Aku menderita wasir, maka aku bertanya kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda,”Shalatlah sambil berdiri, kalau tidak bisa, maka shalatlah sambil duduk. Kalau tidak bisa, shalatlah di atas lambungmu. (HR. Bukhari)
Dan masih banyak lagi contoh-contoh kasus dimana kepentingan agama dikalahkan oleh kepentingan mashlahat kemanusiaan.
Lalu muncul pertanyaan, mengapa hal seperti ini boleh terjadi?
Ada banyak jawabannya, salah satunya bahwa Allah SWT sendiri yang menghendaki demikian. Bahwa perintah-perintah Allah untuk kepentingan agama itu bisa lebih fleksibel ketimbang kepentingan kemashalahatan sesama manusia.
Rahasianya karena ketika perintah untuk menyembah Allah SWT dikalahkan dengan peintah menjaga kepentingan manusia, maka Allah SWT sama sekali tidak dirugikan. Bahkan meski seluruh manusia tidak ada yang menyembah Allah sekalipun, Allah SWT sama sekali tidak rugi, dan tidak pernah turun kekuatannya.
Sebaliknya, ketika kita menabrak kepentingan manusia dengan alasan untuk menyembah Allah, maka manusia akan sangat dirugikan.
Oleh karena itu justru Allah SWT sendiri yang 'mengalah' untuk kepentingan manusia.
Ketika shalat Jumat itu menjadi ajang yang akan menimbulkan penyakit dan kematian buat manusia, maka kewajiban shalat Jumat yang merupakan kepentingan Allah bisa dikalahkan demi kepentingan umat manusia.
Sedangkan ayat-ayat yang digunakan tentang pentingnya kita mengejar akhirat dengan meninggalkan kepentingan duniawi, harus juga dibacara secara utuh. Sebab di ayat yang lain pun Allah SWT memerintahkan kita untuk tidak melupakan kepentingan duniawi kita sendiri.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi  (QS. Al-Qashash : 77)
Maka dalam hal memilih mana yang lebih didahulukan, apakah kepentingan agama ataukah kepentingan mashalahat manusia, jawabannya adalah kepentingan maslahat manusia.
Ketika kita tidak shalat Jumat, niatnya sama sekali bukan mau menentang perintah Allah. Sebaliknya, justru karena kita taat kepada Allah untuk menghindari hal-hal yang merusak dan beresiko kepada nyawa kita. Dan Allah SWT berfirman :
وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah: 195)
وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah sangat mengasihi kamu. (QS. An-Nisa: 29)

Wallahu a'lam bishsahwab
Ahmad Sarwat, Lc.,MA

Tuesday, 21 April 2020

Sejarah Berdirinya Gerakan Pemuda Ansor


Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. <>Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol. Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam. Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab –yang kemudian menjadi pendiri NU– membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO). Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar” sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor). Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO (Ansor Nahdlatul Oelama) diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam. Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai sama salah satu jalan di kota Malang. Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe. Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945 – 1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor). GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat. Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalm setiap pergantian kepemimpinan nasional. (Dari berbagai sumber)   

Foto: Para tokoh Muda yang tergabung dalam organisasi pemuda Syubbanul Wathan (Pemuda Tanh Air) berpose di depan gedungnya di Kawatan, Surabaya.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/63893/sejarah-berdirinya-gerakan-pemuda-ansor

Monday, 20 April 2020

Banser Peduli

MenyambutBulan Ramadhan dan Harlah GP Ansor, Pengurus dan anggota Gerakan Pemuda (GP) ANSOR dan Satuan BANSER kecamatan Bantarkawung, mempunyai program "BANSER PEDULI", berbagi SEMBAKO dan paket takjil berupa makanan dan minuman yang akan dilaksanakan pada tanggal 16-17 Mei 2020.
Tujuan dari Kegiatan ini adalah untuk bisa meningkatkan solidaritas antar sesama dan membangun kesolidan antar anggota Banser. Kegiatan ini akan dikoordinir langsung oleh Wakil kasatkoryon Banser Bantarkawung Sahabat Didi Hadi Sutriono dan melibatkan sahabat-sahabat banser yang lain.

Maka dari itu, kami memohon kepada semua sahabat donatur untuk bisa langsung membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan Banser Peduli.



Wednesday, 15 April 2020

Tetap Hepi Menyambut Ramadhan Meski di tengah Pandemi


PAC GP ANSOR BANTARKAWUNG

Tiada terasa ramadhan 1441.H /2020.M sebentar lagi akan menghampiri kita semua,  namun sepertinya akan ada hal yang berbeda pada ramadhan tahun ini, dengan masih merebaknya pandemi corona / COVID-19.  Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan allah swt. aamiin...

Mungkin perbedaannya dengan ramadhan-ramadhan sebelumnya akan terlihat mulai dari adanya aktifitas ngumpul-ngumpul atau yang biasa kita sebut dengan ngabuburit..., biasanya kita bersama teman, keluarga , sanak dan saudara pergi kesana kemari ngumpul-ngumpul sembari menunggu tiba waktunya berbuka, tapi sekarang tidak dengan hal itu...,  tak apa lah.. karena jangankan hal seperti ngabuburit, ibadah yg sifatnya berkerumun saja seperti (jum'atan, pengajian) dsb. selama pandemi COVID-19 ini masih merebak di tiadakan untuk sementara, bahkan dimungkinkan jika pandemi ini belum juga mereda sampai idul fitri nanti, sholat terawih, pengelolaan zakat fitrah dengan berkerumun, idul fitri dsb. akan di tiadakan untuk sementara dan menggantinya dengan melaksanakan sholat terawih/ idul fitri di rumah masing-masing.

Tapi kita semua jangan terus terlarut dalam kecemasan dan kepanikan dengan akan datangnya ramadhan mulia ini, kita harus tetap heppi/ merasa bergembira hati akan kedatangan tamu agung

Rosullallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” dari itulah kita harus tetap merasa senang, nabi juga menganjurkan agar kita menjalankan ibadah puasa agar kita semua diberikan kesehatan sebagaimana sabdanya "Berpusalah kalian tentu akan di sehatkan"
Semoga dengan semakin dekat tibanya bulan suci ini, kita di jauhkan dari berbagai macam bala termasuk virus corona yang sedang merebak sekarang ini akan segera mereda aamiin... ya rabbal alamiin





Tuesday, 14 April 2020

Kemah Bakti


Kemah Bakti 28-29 Desember 2019 di Kebandungan

Mars Banser Paling Oke


Friday, 3 April 2020

Banser Mengabdi dalam Posko Covid 19 Kec. Bantarkawung



Pemerintahan Kecamatan Bantarkawung terus berupaya mencegah masuknya virus Corona. Salah satu ikhtiarnya adalah dengan menjaga pintu masuk menuju wilayah Kecamatan ini. Dalam hal tersebut, Barisan Ansor Serbaguna atau Banser turut membantu pemerintah setempat dengan bergabung bersama petugas medis, TNI/Polri dan para relawan di pintu masuk Dukuh Buaran, Desa Pangebatan.    “Kami membantu petugas menjaga posko, mengatur lalu lintas dan memastikan petugas medis melakukan pengecekan terhadap warga yang masuk ke Wilayah kecamatan Bantarkawung,” kata Munif H, selaku Kasatkoryon Banser Bantarkawung, Senin (30/3).



Kegiatan Rutin MDS RA


Untuk Pertama kalinya PAC GP Ansor Bantarkawung Masa Khidmat 2019-2021 mengadakan kegiatan Rutin Majlis Dzikir Shalawat Rijalul Ansor di Rumah Sahabat Arif Awaludin, Ranting Bangbayang Hilir, Ahad Pon, 16 Februari 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin Silaturahmi diantara Pimpinan Ranting GP Ansor se Kec. Bantarkawung. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk bertawasul atau tahlil bersama. Sedang untuk Pertemuan kedua dilaksanakan di Rumah Sahabat Aef Bunyamin di Parasi, Ranting Karangpari 2, Ahad, 8 Maret 2020





Marhabaan di Masjid Kecamatan


Marhaba’an adalah sebuah tradisi yang hidup di kalangan masyarakat Nahdlyin dalam rangka mengagungkan kelahiran Rasulullah saw., yang biasa dilaksanakan pada Rabiul Awwal. Nama Marhabaan ini berasal dari bahasa Arab marhaban, karena dalam tradisi ini biasanya dibacakan shalawat ‘ya nabi salam ‘alaika ketika ‘mahall al-Qiyam’. Shalawat ini di masyarakat Sunda lebih dikenal dengan marhaba, oleh karena itu tradisi ini dikenal dengan ‘marhabaan’. Sama halnya dengan tradisi yasinan, dinamakan yasinan karena yang dibaca adalah surat yasin. Tradisi ini sering juga disebut dengan muludan karena dilakukan pada bulan Rabiul Awwal yang dalam masyarakat Sunda bulan tersebut lebih dikenal dengan bulan Mulud, diambil dari bahasa Arab maulid atau maulud. 

Dalam kesempatan ini tepatnya Kamis, 20 Februari 2020 jam 19.30 WIB, Kami Majlis Dzikir Rijalul Ansor PAC GP Ansor Bantarkawung melaksanakan kegiatan marhaba keliling di Masjid Raya Bantarkawung, Ranting Bantarkawung. kegiatan ini dilaksanakan untuk ketiga kalinya, adapun tujuannya yaitu untuk kegiatan silaturahmi dan juga termotivasi oleh hadis Nabi saw.: 
من أعظم مولدي كنت شفيعا له يوم القيامة
Artinya: “Barang siapa yang mengagungkan hari kelahiranku, maka aku akan memberikan syafa’at kepadanya pada hari kiamat.” 

Alhamdulillah kegiatan ini mendapat respon yang sangat luar biasa dari masyarakat sekitar. ini terlihat dari kehadiran masyarakat yang begitu kompak.





Galeri Photo



LEMBAGA EKONOMI ANSOR BANTARKAWUNG

Mari biasakan belanja di orang-orang kita. Karena dengan begitu kita bisa saling membantu sesama KADER NU dan sekaligus beramal di Nahdlatul Ulama

Menyediakan segala atribut NU, Pakaian NU,
minat Hubungi : Kyai Isro Mi'roj
Alamat Bangbayang, Komplek PONPES Bustanul Arifin
HP : 0813-9106-8569
(Melayani antar jemput)



Melayani Jahit segala pakaian
Minat Hubungi : Sahabat Ruhanto
Alamat Waru.
HP : 0838-4488-8181
(Melayani antar jemput)



Aneka KERAJINAN TANGAN
Minat Hubungi : Sahabat Adi Aoladi
Alamat Bangbayang.
HP : 0852-2617-8247
(Melayani antar jemput)